Cerita hot ini berawal ketika aku lulus kuliah beberapa bulan yang lalu. Sebut saja aku mawar, aku tinggal di kota Yogyakarta. Aku lulusan fakultas yang lumayan terkenal di kota Yogyakarta, usiaku baru 20 th. Setelah lulus kuliah aku berencana untuk kerja, beberapa lamayan kerja telah aku pesiapkan tinggal keluar dan masuk perusahaan yang aku tuju berharap ada perusahaan yang mau menerimaku menjadi karyawannya. Pada saat aku melamar di perusahaan perbankan tak sengaja aku bertemu dengan teman lamaku yang dulu satu SMK dengannya. Dia merupakan kekasih SMK dulu yang sudah sekian lama tidak bertemu. Singkat cerita kami saling bertukar no.tlp dan semenjak saat itu kami sering bertemu, keluar makan, hingga nonton film di bioskop. Sejak saat itu dia sering ke rumahku begitupun dengan aku yang sering ke rumahnya.
Cerita Panasnya berawal ketika kami menonton bioskop kebetulan film yang kami tonton adalah film horor. Adekan serem, suasa bioskop yang lumayan sepi karena saat itu malam hari. Waktu itu terdengar suara hujan yang lumayan deras, aku melihat sekeliling bioskop yang mayoritas pengunjungnya adalah kaula muda yang memadu asmara.Betapa kagetnya aku ketika aku menoleh kekiri bibirku terasa menyentuh sesuatu yang lembut dan basah. Ternyata tanpa sengaja aku dan nanda saling berciuaman. Aku pun merasa malu dan gugup, namun nampaknya nanda sengaja menciumku. Nanda memegang tanganku dan menciumku untuk kedua kalinya, darah dalam tubuhku terasa mengalir dari ujung kaki hingga ujung kepala (seperti lagunya wulan jamela).
Dalam seketika bibir kami saling berpacu,tak cuma itu tangan nanda mulai gentayangan ke bagian tubuh sensitifku,aku hanya termenung menikmatinya.
Sepulang dari bioskop kami melanjutkan adekan panas di rumahnya,dia mulai melepas pakaiannya dan ganti dengan celana pendek yang lebih nyaman. aku hanya duduk termenung di ruangan melihatnya. Selang beberapa lama aku menunggu ternyat dia sudah menyiapkan semuanya. Selang beberapa menit, aliran darah dalam tubuhku terasa naik,nafasku terasa terenga-enga menikmatinya, bibirku terasa panas, begitu juga dengannya. Tak terasa air mataku jatuh dna tertahankan, dia seketika meminta maaf dan mengusap air mataku. Aku yang saat itu kesal hanya bisa berkata" Aku tak mau lagi makan Rujak cingur bikinanmu!!.." Aku pun segera pergi ke toko untuk membeli minuman kemudia pulang ke rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar