Senin, 14 September 2015

Keluar Lendir Saat Hamil 9 Bulan

Keluar lendir saat Hamil 9 bulan, mungkin itu tanda-tanda akan melahirkan.
Banyak ibu muda yang bingung mengenai tanda-tanda akan melahirkan. Karena hampir setiap orang berbeda-beda. Ada yang merasa mulas terus keluar darah dan tak lama melahirkan  dan ada pula yang mengalami tanda-tanda sebelum melahirkan seperti bercak merah di Celana Dalam, seperti yang sedang saya alami atau mengalami kontraksi secara terus menerus. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai tanda-tanda si baby akan segera keluar kedunia ini, berikut tanda-tandanya:

  • Merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi.
  • Sulit untuk tidur.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat. Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan biasanya.
  • Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina. Selama hamil, serviks Anda ditutupi oleh lendir yang kental. Namun ketika mendekati persalinan, serviks Anda akan membesar dan membuat jalan lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah. Namun lendir bercampur darah tidak selalu menjadi tanda awal bahwa Anda akan melahirkan. Lendir ini bisa keluar juga ketika Anda berhubungan seks pada saat sedang hamil atau melakukan pemeriksaan vagina.
  • Merasakan kontraksi palsu. Kontraksi ini biasa disebut Braxton Hicks atau terjadi pengencangan perut yang datang dan pergi. Namun pengencangannya tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika melahirkan. Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik. Berbeda dengan kontraksi sungguhan, kontraksi Braxton Hicks dapat hilang ketika Anda berpindah posisi atau relaks. Kontraksi ini akan Anda rasakan sebelum mengalami kontraksi sungguhan. Perbedaan lain kontraksi ini dengan kontraksi sungguhan, yaitu kontraksi Braxton Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul, sementara kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah ke bagian depan perut.
  • Perubahan pada serviks. Jaringan pada serviks Anda akan melunak atau menjadi elastis. Jika Anda sudah pernah melahirkan, serviks Anda akan lebih mudah membesar sekitar satu atau dua sentimeter sebelum persalinan dimulai. Namun jika Anda baru pertama kali mengalami masa-masa ini, pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa menjadi jaminan Anda akan segera melahirkan.
  • Air ketuban pecah. Tanda melahirkan paling umum yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah pecahnya air ketuban. Kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi sebelum air ketuban pecah, tapi ada juga yang mengawalinya dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera. Namun bahayanya, jika air ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi Anda akan lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal ini terjadi, proses induksi akan dilakukan untuk keselamatan bayi Anda. Jika Anda sudah mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit. Biasanya persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
  • Sementara dari segi emosional, Anda bisa merasa mudah marah atau moody selayaknya masa-masa pramenstruasi.

Bahaya

Tidak selamanya bercak darah aman bagi kondisi ibu hamil. Ada kalanya bercak darah bisa menjadi kondisi membahayakan bagi ibu hamil dan kandungannya. Bercak darah yang berbahaya adalah bercak darah yang disertai dengan komplikasi-komplikasi. Berikut ini bercak darah yang harus diwaspadai bagi ibu hamil :
  • Bercak darah disertai dengan kram perut hebat. Ibu hamil yang mengeluarkan bercak darah disertai dengan kram perut yang hebat harus segera mendapatkan penanganan medis segera.
  • Bercak darah dengan rasa mulas. Rasa mulas bisa menjadi indikasi saat ibu hamil akan segera melahirkan. Namun bercak darah yang disertai rasa mulas pada hamil muda bisa mengindikasikan keguguran.
  • Bercak darah dengan rasa pegal. Pegal juga merupakan indikasi ibu hamil akan melahirkan. Jika ibu hamil merasakan hal ini pada saat hamil muda, sebaiknya ibu hamil mulai curiga dan menemui dokter.
  • Volume darah banyak. Jika ibu hamil mengalami pendarahan dengan volume darah yang banyak dan darah yang keluar seperti menstruasi sebaiknya ibu hamil segera mencari prtolongan medis agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Ibu hamil yang mengalami pendarahan dengan ciri-ciri di atas bisa membuat janin keguguran dan membahayakan keselamatan ibu hamil. Ibu hamil akan kekurangan darah dan terkena anemia secara tiba-tiba. Anemia jika tidak mendapatkan asupan zat besi dengan cukup bisa membuat nyawa ibu hamil melayang.